MAKALAH
AKUNTANSI BIAYA
“ KONSEP BIAYA DAN ARUS BIAYA”
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang kita ucapkan atas
nikmat yang diberikan Allah sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat
beriringan salam kita kirimkan buat nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita mampu menjadi menjadi pengikut setia Nabi, amin…
Selanjutnya,
ucapan terima kasih penulis kepada dosen pembimbing, yang telah memberikan
tugas dalam membuat makalah tentang “KONSEP BIAYA DAN ARUS BIAYA “ dalam
mata pelajaran Akuntansi Biaya, sehingga dengan makalah ini memberikan banyak
ilmu dan pengalaman baru bagi penulis sendiri.
Semoga dengan
adanya makalah ini memberikan banyak
manfaat bagi pembaca maupun penulis. Dan penulis berharap masukan dan kritik
untuk makalah ini agar bisa lebih baik.
Padang,
September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………..
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1.1
Latar
Belakang…………………………………………………………………….
1.2
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………
1.3
Tujuan
Makalah……………………………………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
2.1 Pengertian konsep biaya dan objek biaya ………………………………………...
2.2 Ketelusuran Biaya…………………………………………………………………
2.3 Penggolongan Biaya………………………………………………………………
2.4 Perbedaan Akuntansi Biaya perusahaan Jasa,
Dagang dan
Manufaktur................
2.5 Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur…………………………………
2.6 Arus Biaya………………………………………………………………………
2.7 Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan
Manufaktur....................................
2.8 Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur.......................................................
BAB III PENUTUPAN………………………………………………………………………
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………...
3.2
Saran……………………………………………………………………………..
REFERENSI………………………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya
(Cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya
tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi tergantung
pada tujuannya.
Suatu filosofi berorientasi pasar
membutuhkan informasi biaya yang cepat, dimulai dari konsepsi produk
sampai distribusi akhir, pelayanan, dan purnajual. Para manajer menggunakan
informasi biaya produk untuk berbagai keputusan strategis, termasuk penetapan
harga, penerimaan dan menolak pesanan penjualan dan memilih produk mana yang
akan dibuat. Jika system akuntansi menghasilkan data biaya yang tidak akurat,
perusahaan mungkin menjual produknya lebih rendah dari biayanya. Tanpa informasi
biaya yang akurat, perancangan produk mungkin memilih rancangan yang tidak
memberikan nilai tambah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian konsep biaya
dan objek biaya
2. Ketelusuran Biaya
3. Penggolongan Biaya
4. Perbedaan Akuntansi Biaya
perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
5. Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur
6. Arus Biaya
7. Laporan Harga Pokok
Produksi Perusahaan Manufaktur
8. Laporan Rugi Laba
Perusahaan Manufaktur
1.3 Tujuan Makalah
- Menambah wawasan tentang Konsep Biaya dan
Arus Biaya
- Dapat mengetahui perbedaan akuntansi biaya di perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
- Dapat mengetahui prosedur untuk menelusuri
arus biaya yang menghasilkan keputusan yang efekif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Biaya dan Objek Biaya
Dalam
arti luas, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Harga
Pokok adalah sejumlah
nilai aktiva, tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan
untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke
biaya (Expense).
Contoh : Uang yang
dikeluarkan untuk membeli gedung, tanah, mesin, mobil dll.
Biaya
(Expense) adalah beban
terhadap penghasilan karna perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada.
Biaya berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui aktiva.
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk mebayar Upah, Tagihan Telepon,
Tagihan Listrik, Sewa gudang dll.
Objek Biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective)
adalah sebagai sesuatu item atau
aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur.
Berikut
adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
1.
Produk, Proses
2.
Batch dari unit-unit sejenis,
Departemen
3.
Pesanan pelanggan, Divisi
5.
Lini produk, Tujuan strategis.
2.2 Ketelusuran Biaya
Ketelusuran (Treaceability)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak
sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah
dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.
Metode Penelusuran
Ketelusuran berarti bahwa biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat
sedangkan penelusuran adalah pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya
dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh
objek biaya.
2 cara penelusuran :
1.
Penelusuran
langsung, adalah suatu
proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan
secara fisik dengan suatu objek.
2.
penelusuran
penggerak, adalah suatu
proses pengidentifikasian yang menggunakan dalil-dalil sebab akibat untuk mengidentifikasi
berbagai faktor.
2.3 Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan
secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan
tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya
arti atau lebih penting
Biaya dapat digolongkan menurut :
1.
Obyek
Pengeluaran.
Dalam
cara penggolongan ini ,nama obyek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan
biaya. Salah satu contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran adalah
dalam perusahaan kertas, obyek pengeluarannya adalah biaya merang, biaya
jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya
asuransi, biaya bunga, dan biaya zat warna.
2.
Penggolongan
Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Dalam
perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.
Oleh
karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokan menjadi tiga
kelompok :
a. Biaya produksi (production costs)
Termasuk direct
material, direct labor & factory overhead yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang atau jasa.
b. Biaya pemasaran (marketing costs)
dihasilkan dari
penjualan dan pengiriman produk serta mencakup biaya promosi penjualan dan
mempertahankan pelanggan serta biaya transportasi, pergudangan, dan distribusi
lainnya.
c. Biaya administrasi (administrative costs)
dihasilkan dari
pengerahan dan pengendalian perusahaan serta kegiatan umum seperti fungsi
personalia dan hukum. Biaya ini mencakup
gaji bagian akuntansi, manajemen dan keuangan, biaya klerikal, biaya telepon,
dan ongkos sewa.
3.
Penggolongan
Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubgungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua
golongan:
a.
Biaya
Langsung ( direct cost )
b.
Biaya
Tidak Langsung ( indirect cost )
Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua,
yaitu
a. Biaya Produksi Langsung
Biaya produksi
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya Produksi Tidak Langsung.
Dan dalam hubungannya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua
golongan, yaitu
a. Biaya Langsung Departemen
Biaya langsung
departemen adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.
Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharan
merupakan biaya langsung departemen bagi Departemen Pemeliharaan.
b. Biaya tidak langsung departemen.
4.
Penggolongan
Biaya menurut Volume Produksi
Dalam hubungannya dengan volume produksi, biaya dapat digolongakan
menjadi :
a.
Biaya
Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
b.
Biaya
Semi Variabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur
biaya variabel. Contohnya penggunaan tenaga listrik untuk penerangan pada
bagian produksi bersifat tetap, tetapi akan bersifat variabel untuk menggerakan
mesin-mesin produksi.
c.
Biaya
Tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
d.
Biaya
Semi Fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5.
Penggolongan
Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:
yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.
a.
Pengeluaran
modal( capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
Contohnya adalah pengeluaran untuk pembelian
aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengeluaran
suatu produk.
b.
Pengeluaran
pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam satu periode akuntansi. Contohnya adalah biaya iklan, biaya telex, dan
biaya tenaga kerja.
Manfaat
Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (1993, hal. 165), manfaat penggolongan biaya
sebagai berikut:
c. Untuk
mengetahui harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu.
d. Sebagai dasar pengambilan keputusan biaya dimasa yang
akan datang.
e. Untuk memperjelas tugas wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap
manajer.
Menurut
Murti dan John (1998, hal. 424), manfaat penggolongan biaya adalah:
1. Memberikan
kemudahan pendistribusian biaya secara merata.
2. Memberikan keadilan atau beban yang pantas terhadap suatu
produk.
Menurut Charles (1997, hal. 328) manfaat penggolongan
biaya adalah untuk mengadakan penilaian persediaan dan untuk pengambilan
keputusan seperti penentuan harga, menambah produk dan mempromosikan produk.
2.4 Perbedaan Akuntansi Biaya
perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
Akuntansi Biaya untuk Perusahaan
Retail, Jasa dan Manufaktur
Informasi biaya yang
akurat merupakan hal penting bagi semua perusahaan baik yang bergerak di bidang
ritel, manufaktur dan jasa. Masing-masing industri tersebut mempunyai laporan
keuangan pokok yang sama; umumnya laporan itu terdiri , dan dari neraca(
laporan posisi keuangan) dan laporan laba-rugi, laba ditahan arus kas yang
terkait.
1.
Pedagang eceran (retail) dan perusahaan dagang lainnya, menjual barang
pada dasarnya berbentuk fisik sama dengan barang
yang telah mereka beli. Retailer umumnya
hanya memiliki satu akun persediaan, yang disebut Persediaan Barang Dagang.
2.
Perusahaan manufaktur
mengubah bahan menjadi barang jadi dan secara umum mempunyai 4 akun persediaan
: Persediaan barang langsung, Persediaan Perlengkapan Pabrik, Persediaan Barang
Dalam Proses dan persediaan barang jadi.
Bahan langsung
menunjukan harga yang tersedia untuk diproses; Barang dalam proses, harga pokok
barang yang tersedia untuk diproses; barang dalam proses, harga pokok barang
yang belum diselesaikan dan barang jadi, harga pokok barang yang telah
diselesaikan.
3.
Perusahaan Jasa
mempunyai beberapa atau tidak mempunyai persediaan dan
outputnya seringnya tidak berwujud, seperti jasa kesehatan. Sedangkan
perusahaan jasa yang memiliki output berwujud, contohnya adalah kantor akuntan
dan konsultan publik,yang outputnya adalah laporan audit.
Perbedaan
Akuntansi Biaya Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur dapat terlihat pada
contoh laporan keuangan dibawah ini.
Laporan
keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan
dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga
Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.
Neraca
Perbandingan
Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan
Dagang
Neraca
sebagian
31
Desember 2005
|
|
Perusahaan
Manufaktur
Neraca
sebagian
31
Desember 2005
|
|||
Aktiva Lancar:
|
|
|
Aktiva Lancar:
|
|
|
Kas
|
XXX
|
|
Kas
|
|
XXX
|
Piutang (bersih)
|
XXX
|
|
Piutang (bersih)
|
|
XXX
|
Persediaan
Barang Dagangan
|
XXX
|
|
Persediaan:
|
|
|
Sewa Dibayar di Muka
|
XXX
|
|
Barang Jadi
|
XXX
|
|
|
25.900
|
|
Barang Dalam Proses
|
XXX
|
|
|
|
|
Bahan Baku
|
XXX
|
|
|
|
|
|
|
XXX
|
|
|
|
Sewa
Dibayar di Muka
|
|
XXX
|
|
|
|
|
|
XXX
|
Laporan
Rugi-Laba
Perbandingan
bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan
Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan
Dagang
Laporan
Rugi-Laba sebagian
Periode
Tahun 2005
|
|
Harga
Pokok Penjualan:
|
|
Persediaan Barang Dagangan
1 Januari …………
|
XX
|
(+)
Pembelian Bersih …………………..……………
|
XXX
|
Barang
Tersedia Untuk Dijual ………………………
|
XXX
|
(-)
Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …
|
XXX
|
Harga
Pokok Penjualan …………………………….
|
XXX
|
|
|
|
|
Perusahaan
Manufaktur
Laporan
Rugi-Laba sebagian
Periode
Tahun 2005
|
|
Harga
Pokok Penjualan:
|
|
Persediaan
Barang Jadi 1 Januari ………………….
|
XXX
|
(+)
Harga Pokok Produksi ……………
|
XXX
|
Barang
Tersedia Untuk Dijual ……………………….
|
XXX
|
(-)
Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….
|
XXX
|
Harga
Pokok Penjualan
|
XXX
|
|
|
Komponen yang berbeda
digambarkan secara skematis sbb:
Perusahaan Dagang:
Persediaan Barang + Pembelian -
Persediaan Barang =
Harga Pokok
Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang +
Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal) Produksi Jadi
(Akhir) Penjualan
2.5 Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur
Perusahaan
manufaktur mengubah bahan menjadi barang jadi dan secara umum mempunyai 4 akun
persediaan :
f.
Persediaan barang
langsung
g.
Persediaan Perlengkapan Pabrik
h.
Persediaan Barang Dalam Proses
i.
Persediaan barang jadi.
2.6 Arus Biaya
Akuntansi biaya
tidak menambah ataupun mengubah siklus akuntansi dan prinsip-prinsip
akuntansi yang sudah dikenal dalam akuntansi keuangan. Semua biaya manufaktur, tanpa
mempedulikan, apakah tetap atau variable, mengalir melalui akun barang dalam
proses dan pembuatan barang jadi. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa variabel metode arus biaya
persediaan dan gross profit margin tidak pengaruh signifikan terhadap market
value perusahaan. Sedangkan variable perputaran persediaan dan nilai
persediaan berpengaruh signifikan antara perusahaan terhadap market value
perusahaan.hasil Penelitian Variabel secara simultan ini menunjukan bahwa
variabel metode arus biaya persediaan, Perputaran persediaan, Gross Profit
Margin, Nilai persediaan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar Perusahaan
2.7 Laporan Harga Pokok
Produksi Perusahaan Manufaktur
Laporan harga pokok produksi adalah laporan tentang biaya
total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi sejumlah barang
di dalam suatu periode tertentu.
Tujuan dari laporan harga pokok produksi adalah untuk mendukung
laporan laba-rugi dengan mengikhitsarkan semua biaya produksi selama periode
akuntansi. Biaya produksi tersebut terdiri dari tiga unsur utama yakni bahan
langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
Contoh format Laporan
PT. Jaya Raya
Laporan Harga Pokok
Produksi
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember XXX
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Pokok Produksi :
-
Persediaan awal bahan baku
xx
-
Pembelian xx
- Persediaan akhir bahan baku (xx)
- Biaya Bahan Baku xxx
- Biaya Tenaga Kerja
Langsung xxx
- Biaya Overhead xxx
-
Biaya Produksi
xxx
-
Persediaan awal, Barang Dalam Proses
xxx
-
Persediaan total, Barang Dalam Proses
xxx
- Persediaan
akhir, Barang Dalam Proses ( xxx )
- Harga
Pokok Produksi
xxx
2.8 Laporan Rugi Laba
Perusahaan Manufaktur
Dari
hasil perhitungan skedul harga pokok produksi dapat lanjutkan untuk penyusunan
laporanlaba rugi manufaktur sebagaimana dicontohkan pada format berikut :
Nama
Perusahaan
LAPORAN
LABA RUGI
(Perusahaan
Manufaktur)
Untuk
tahun yang berakhir tanggal 31/12/20xx
Penjualan................................................................xxxx
Harga Pokok
Penjualan :
Persediaan Barang
Jadi, 01/01/20xx............xxxx
Harga Pokok
Produksi.................................xxxx
Barang tersedia untuk
dijual.......................(xxxx)
Persediaan Barang
Jadi, 31/12/20xx............(xxxx)
Harga Pokok
Penjualan............................................(xxxx)
Laba
Kotor................................................................xxxx
Beban operasional :
Beban
Pemasaran........................................xxxx
Beban
Administrasi.......................................xxxx
Total beban
usaha..................................................(xxxx)
Laba
Operasional.....................................................xxxx
Pendapatan/Beban
lain :
Pendapatan-pendapatan
lain.........................xxxx
Beban-beban
lain.........................................(xxxx)
Total
Pendapatan/Beban lain..................................xxxx(+/-)
Laba Neto (sebelum
pajak).....................................xxxx
Laporan Laba Rugi seperti dicontohkan diatas adalah laporan laba
rugi multiple step karena perhitungan dilakukan secara bertahap. Para pengguna
laporan laba rugi ini tentu lebih senang membaca laporan laba rugi dengan
multiple step ini karena lebih informatif ketimbang laporan laba rugi dengan
single step.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Setiap
perusahaan memerlukan konsep biaya yang baik sehingga menghasilkan informasi biaya produk untuk berbagai keputusan strategis, termasuk
penetapan harga, penerimaan dan menolak pesanan penjualan dan memilih produk
mana yang akan dibuat. Jika system akuntansi menghasilkan data biaya yang tidak
akurat, perusahaan mungkin menjual produknya lebih rendah dari biayanya. Tanpa
informasi biaya yang akurat, perancangan produk mungkin memilih rancangan yang
tidak memberikan nilai tambah.
REFFERENSI
Rayburrn,L.Gayle (R), Cost Accounting: Using a Cost
Management Approach, 6th ed.
Mulyadi, Akuntansi Biaya,Edisi 5, Universitas Gajah
Mada, Jogyakarta.
Herawati,
Akuntansi Biaya LKMS, BUNG HATTA UNIVERSITY PRESS, Padang.
Thomson, Cost
Accounting, Buku 1 – edisi 13- 2006, Salemba Empat .
http://www.managementaccountingsystems.com/60/pengertian-objek-pendekatan-dan-fungsi-sistem-akuntansi-biaya.htm
Diakses, hari Jum’at tanggal 21
September 2012
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/32-penggolongan-biaya.pdf
Diakses, hari Jum’at tanggal 21
September 2012
http://www.ask.com/web?l=dis&o=14595cr&qsrc=2869&q=ARUS%20BIAYA
Diakses, hari Jum’at tanggal 21
September 2012
http://www.ask.com/web?qsrc=2417&o=14595cr&l=dis&locale=in_ID&tpr=2&q=AKUNTANSI+BIAYA+UNTUK+PERUSAHAAN+MANUFAKTUR
Diakses, hari Jum’at tanggal 21
September 2012
http://solusiakun.blogspot.com/2009/11/laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur.html
Diakses, hari Senin, tanggal 24 Sepember 2012.
http://www.anneahira.com/laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur.htm
Diakses, hari Senin, tanggal 24 Sepember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar